Ini Cara Seru Berwisata di Lawang Sewu

Lawang Sewu tampak depan

Untuk kesekian kalinya, keluarga kami tiba lagi di ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

Beberapa hari berada di sini, dan ada beberapa pula destinasi yang belum kami kunjungi.

Ada sejumlah destinasi menarik di Semarang yang telah saya ulas, mulai dari tempat wisata, resto/kafe, juga tempat oleh-oleh.

Tapi ada satu yang mengambil porsi besar dalam tulisan ini, karena sejarahnya dan juga hal-hal unik yang dimilikinya.

Tahan napas, karena kalian mungkin akan membutuhkan tulisan ini suatu hari nanti. ๐Ÿ˜

Berapa Jumlah Pintu di Lawang Sewu? Apa Benar Ada Seribu?

Semarang sama saja panasnya dengan Jogja, bahkan mungkin lebih panas.

Siang itu sangat terik, ketika kami menaiki taksol menuju salah satu bangunan bersejarah di Semarang yang katanya berpintu seribu itu, pada 14 Oktober 2023.

Semalam hujan, panas di tanah menguap karena terkena air sehingga hawa menjadi semakin panas ๐Ÿฅต Begitu kata sopir yang mengantar kami. 

Entahlah, yang jelas akhirnya kami mulai bisa berteduh di bawah bangunan depan, tempat kami membeli tiket masuk.

Kalian yang mungkin juga berencana mengunjungi wisata Lawang Sewu, memang ada baiknya tidak menggunakan mobil pribadi.

Agak sulit mencari tempat parkir di sini. 

Ada memang, tapi tidak berlokasi di kawasan sekitar Lawang Sewu. Sebatas yang saya tahu, di sini.

foto bangunan halaman belakang Lawang Sewu

Usai membayar, saya memulai perbincangan dengan salah seorang pemandu, bertanya sekaligus meminta jasanya. 

Berkeliling di tempat wisata sejarah akan lebih memuaskan bila menggunakan jasa pemandu.

Kita akan mendapatkan banyak wawasan dan fakta-fakta menarik dari mereka, seperti yang akan saya sebutkan nanti di tulisan ini. ๐Ÿ˜‰

โ€œNederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) atau Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta, itulah fungsi awal dibangunnya gedung ini โ€ฆ ,โ€ kata pemandu kami memulai tur wisatanya.

Saya tidak ingat persis bagaimana, mas Budi, pemandu kami, melafalkan kalimat Belanda tersebut, tapi yang jelas begitu. ๐Ÿ˜

โ€œSebenarnya jumlah pintunya tidak sampai seribu,โ€ beliau melanjutkan, โ€œtapi karena untuk memudahkan penyebutan, apalagi bagi orang Jawa, makanya disebut Lawang Sewu.โ€

Dari beberapa artikel yang saya baca, alasan kenapa gedung ini disebut Lawang Sewu adalah karena ada banyak sekali jendela tinggi besar yang bentuknya menyerupai pintu, hingga orang Jawa yang melihatnya mengira bahwa itu semua adalah pintu. ๐Ÿšช

Pintu yang sangat banyak. #CMIIW ๐Ÿง

Kenapa harus ada banyak sekali pintu dan โ€œpintuโ€ (baca: jendela) di sini? ๐Ÿคจ

Ada dua: selain untuk memudahkan akses antar-ruangan, juga untuk sirkulasi udara. 

Dan benar, angin bertiup semilir sekali di hampir setiap ruangan. ๐Ÿ’จ

pintu-pintu bangunan Lawang Sewu

Sejarah Lawang Sewu

Ada tiga bangunan di Lawang Sewu: gedung A (utama), gedung B, gedung C.

Gedung utama dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907, sedangkan bangunan tambahan (B) dibangun pada 1916โ€“1918. Itu di masa Belanda berkuasa.

Selengkapnya bisa kalian temukan di ๐Ÿ“ฒ situs resmi Heritage KAI.

foto bangunan Lawang Sewu jaman dulu
foto jaman dulu

Nah, mulailah kita pada awal tahun 2000-an.

Jadi, setelah digunakan oleh Kodam IV Diponegoro pada 1949โ€“1994/5, gedung ini terbengkalai. ๐Ÿ•ธ

Tidak diurus dan tidak dilirik, sampai kemudian publik mulai โ€œmenyadariโ€ keberadaan bangunan Lawang Sewu ini saat muncul acara syuting Dunia Lain pada 2004 di sini. ๐Ÿ‘ป

Lalu film Ayat-Ayat Cinta pun meledak. ๐Ÿ’ฅ

Saya sendiri tidak pernah melihat film itu, tapi kata mas Budi, bangunan gedung ini menjadi lokasi syuting film ini pada adegan di rumah sakit.

Rumah sakit yang digambarkan adalah bangunan Lawang Sewu.

Dari dua momen itulah, kata beliau, kepopuleran Lawang Sewu perlahan melejit.

Regulasi mulai dibentuk, dan pengelolaannya mulai ditata kembali. ๐Ÿ“„

Baru pada 2015 atau 2016โ€“saya lupaโ€“Lawang Sewu dikukuhkan menjadi salah satu tempat wisata sejarah di Semarang yang populer dan menjadi favorit para wisatawan. 

Tidak boleh ada lagi acara syuting semacam Dunia Lain, dan untuk syuting selain itu pun, perizinannya diperketat.

Tujuannya agar Lawang Sewu memiliki citra sebagai destinasi wisata, bukan lagi merupakan tempat mistis dsb. ๐Ÿ‘๐Ÿป

foto lorong bangunan wisata Lawang Sewu Semarang

Fakta Unik Lawang Sewu

Inilah serunya memakai jasa pemandu.

Kita akan dapat banyak sekali fakta unik, terutama pada bangunannya itu sendiri.

Saya rangkum di bawah. ๐Ÿ‘‡๐Ÿป

Silakan, kalian bisa menyimpan artikel ini buat referensi. ๐Ÿ˜‰

  • Bangunan utama (A) belum dibangun menggunakan sistem fondasi beton, jadi masih pakai bata tumpuk. Tapi tetap kuat karena batanya besar-besar dan berongga. ๐Ÿงฑ
  • Engsel pintu-pintunya model tanam, tidak bisa dicabut. Harus cabut pintunya juga kalau mau dilepas. ๐Ÿ˜
  • Lantai pintu-pintu bagian depan, hampir semuanya berupa cor-coran semen.

    Kenapa? Karena sering untuk lalu-lalang dan kadang beberapa orang suka berdiri menyandar di situ. Biar ubin lantai tidak cepat pecah/retak. ๐Ÿฅพ
  • Lis pintu yang berupa kayu jati tidak langsung menyambung ke cor-coran lantai, tapi disekat dengan plat baja.

    Tujuannya biar lis kayu tersebut tidak mudah lapuk oleh rembesan air yang mudah meresap ke cor-coran tadi.
  • Posisi kedua daun pintu di setiap pintu tepat berada di tengah-tengah pagar tembok di depannya. Presisi, rata kiri-kanan. Ada garis ubin yang membentang di antara pagar dan pintu tersebut.
  • Setiap balkon memiliki โ€œselokanโ€ kecil atau saluran air supaya lantai bangunan tidak tergenang air ketika hujan.
  • Di lantai atas, perhatikan pagar balkonnya. Di situ ada semacam โ€œsaluranโ€ di tengah-tengah pegangannya.

    Banyak yang mengira ini berfungsi sebagai asbak, padahal bukan. Ini berfungsi untuk menyangga tangan agar tidak terpeleset saat sedang berpegangan. (ada di foto di bawah)
Mungkin ada beberapa penyebutan istilah bangunan yang keliru. ๐Ÿ™๐Ÿป

Biar lebih jelas, kalian bisa melihat foto-foto berikut,

blue print rencana pembangunan Lawang Sewu Semarang
blue print
pegangan pagar di lantai atas Lawang Sewu
pegangan di lantai atas
foto wastafel Lawang Sewu
wastafel
urinoar Lawang Sewu
urinoar
pintu teras Lawang Sewu
pintu teras

Sebetulnya ada beberapa lagi hal-hal unik mengenai bangunan Lawang Sewu, tapi saya lupa. ๐Ÿ˜…

Tips Seru Wisata ke Lawang Sewu Semarang

Mungkin tips ini tidak hanya di Lawang Sewu, tapi juga berlaku saat kalian berwisata ke bangunan-bangunan bersejarah lainnya di Indonesia.

Apa itu?

Coba kalian perhatikan lagi tulisan ini, dari mana saya bisa tahu banyak hal tentang bangunan Lawang Sewu jika tanpa jasa pemandu.

Ya, enggak? ๐Ÿ˜€

Informasi mungkin memang ada banyak di internet, tapi apa kalian sesempat itu untuk mencarinya? ๐Ÿ˜

Tidak hanya ketika berwisata di Lawang Sewu, sebelum ini saat saya berkunjung ke Keraton Jogja, Benteng Vredeburg, Museum Konperensi Asia-Afrika, Taman Sari, dan beberapa tempat wisata sejarah lainnya, kehadiran pemandu, selain untuk menemani perjalanan wisata, ada banyak sekali wawasan menarik dan informatif yang mereka miliki, yang bahkan boleh jadi tidak tercatat di Google.

Menggunakan jasa pemandu juga berarti ikut memberdayakan SDM lokal agar reputasinya kian naik. ๐Ÿ‘๐Ÿป

Jadi, apa cara seru berwisata di Lawang Sewu?

Tepat, gunakanlah jasa pemandu. ๐Ÿ˜‰๐Ÿ‘๐Ÿป

Selamat berwisata ๐Ÿ‘‹๐Ÿป

Rekomendasi Tempat Wisata Lainnya Buatmu ๐Ÿ‘๐Ÿป

Kamu Bakal Suka dan Butuh Ini โฌ‡๏ธ๐Ÿ˜‰


Informasi, Lokasi, dan Ulasan Lawang Sewu Semarang

AlamatJl. Pemuda No.160, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132
Jam BukaSeninโ€”Minggu: 08.00โ€”20.00
Harga Tiket Masuk
– anak-anakRp10.000
– dewasaRp20.000
– WNARp30.000
Info lengkap ๐Ÿ‘‰๐Ÿป akun resmi Instagram wisata Lawang Sewu Semarang
Hubungi ๐Ÿ‘‰๐Ÿป reservasi wisata
Silakan ๐Ÿ‘‰๐Ÿป review lengkap wisata Lawang Sewu Semarang
DMCA compliant image
error: Halo, butuh konten apa?
DMCA.com Protection Status