Pulang ke Plengkung Gading – Wisata Alkid Jogja

rekomendasi tempat wisata sejarah gratis bagus terdekat malam haru di kota Jogja - Plengkung Gading Nirbaya dan Alkid Jogja

Ide cerita ini sebenarnya muncul saat akhir-akhir ini saya belum sempat pergi ke mana-mana. 

Alih-alih pergi ke tempat-tempat baru dan menuliskan ulasannya, saya justru terpikir mundur jauh ke belakang, kembali ke tempat masa kecil.

Kenapa Plengkung Gading?

Dulu, saya sempat beberapa tahun menghabiskan masa kecil di sini, Kel. Patehan, Kec. Keraton.

Plengkung Gading, yang berada sangat dekat dari rumah, kalau mau dibilang sebagai tempat wisata, sebenarnya enggak juga.

Ia sebetulnya merupakan sebuah bangunan benteng. ๐Ÿฐ

Meski begitu, karena bentuk arsitekturnya yang khas dan ikonik, membuatnya memiliki daya tarik tersendiri.

Ini beberapa foto gambar Plengkung Gading Jogja yang saya dapatkan di internet. โฌ‡๏ธ

Dulu, saya ingat suatu hari pernah main sepeda sama sepupu saya di sekitar sini.

Karena penasaran dengan bangunannya, saya mengajak sepupu saya naik ke atas pakai sepeda. ๐Ÿšฒ

Caranya?

Ya digotong~ ๐Ÿ˜

Jadilah selepas saya menggotong sepeda, kami berdua akhirnya bisa juga bersepeda menyusuri bangunan bersejarah yang jadi salah satu tempat wisata gratis di kota Jogja ini.

Bangunannya memanjang dan landai, dengan tembok yang menghadap ke luar, ke jalan raya.

Waktu itu seru sekali.

Rasa-rasanya saat itu baru kami berdua saja yang pertama kali berjalan-jalan di atas sini pakai sepeda. ๐Ÿ˜

Wisata Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Jika kamu ingat pernah ke sini, atau bahkan tinggal di daerah ini sepuluh atau belasan tahun silam, mungkin masih ingat kalau Alun-Alun Kidul Jogja ini (selanjutnya kita sebut โ€œAlkidโ€) tidak seramai sekarang.

Dulu, kalau lagi ada kerabat yang datang berkunjung, mereka pasti akan mengajak saya naik bendi keliling Alkid.

Wisata naik gerobak kecil yang ditarik kuda itu, lho. ๐ŸŽ

Dulu, daya tarik wisata di Alkid Jogja ini memang enggak banyak.

Sederhana saja, seperti keliling alun-alun dengan bendi. Biasanya mulai ramai saat sore hari.

Tapi sekarang, seperti yang bisa kamu saksikan sendiri, Alkid menjadi tempat wisata yang ramainya minta ampun. ๐Ÿ˜ต

Memang ada apa saja di Alun-Alun Kidul Jogja ini? ๐Ÿคจ

Banyak.

Tapi yang paling banyak kamu jumpai dan diminati para wisatawan, ya dua ini. โฌ‡๏ธ

  • Aneka jajanan kuliner ๐ŸŸ๐Ÿข
  • Wisata sepeda tandem, becak hias, dll ๐Ÿšฒ

Biasanya mulai ramai menjelang sore, dan puncaknya saat malam hari.

Karena itulah lokasi Alkid ini menjadi salah satu wisata malam hari paling ramai dan jadi favorit di Jogja.

Lihat saja โฌ‡๏ธ

Selain wisata sepeda tandem, di sekitar Alkid ada banyak sekali warung PKL berjejeran. Mereka menggelar lesehan di sebagian trotoar dan kebanyakan di tengah Alkid. ๐Ÿ›

Pagi harinya, biasanya di sini juga ramai orang olahraga, terutama hari Minggu. Entah itu sepak bola ataupun sekadar jalan ringan mengelilingi Alkid. ๐Ÿ‘Ÿ

Dulu, saya ingat pernah ada lomba sepatu roda di sini. Juga lomba burung perkutut.

Jadi, seperti di daerah lainnya, alun-alun umumnya memang menjadi tempat yang banyak fungsinya.

Wisata Pohon Beringin di Alkid

Oh, ya, ada juga wisata yang entah kenapa begitu menarik minat para wisatawan untuk mencobanya. 

Kalau kamu lihat, tepat di tengah Alkid ini ada dua pohon beringin besar. ๐ŸŒณ

Dan bila kebetulan saat malam hari melihat sekumpulan orang sedang berjalan di sekitar situ, nah, itulah wisatanya.

Saya enggak tahu siapa yang pertama kali memulai ide ini.

Jadi, nanti ada sebuah tantangan untuk para pengunjung yang tertarik, yaitu berjalan di antara kedua pohon beringin tersebut dengan mata tertutup.

Katanya, kalau berhasil, nanti keinginannya akan tercapai.

Dan katanya pula, banyak orang yang gagal, padahal sudah yakin berjalan lurus.

Kamu pernah coba?

Wisata Kuliner di Alun-Alun Kidul Jogja

Dulu, kalau melihat sekarang ini, saya juga enggak menyangka kalau kedua warung ini akan begitu populer.

Ya, namanya juga rezeki, ‘kan?

Kamu tahu Warung Makan Handayani dan Bakso Goyang Lidah?

Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke sini pasti akan menyempatkan diri untuk mampir. Bahkan, warung ini juga menjadi langganan sejumlah pesohor.

Tentang Bakso Goyang Lidah, entah sejak kapan namanya berubah demikian.

Tapi sampai hari ini, kami sekeluarga masih menyebutnya Bakso Mas Dwi.

Menu favoritnya, kalau di Bakso Goyang Lidah, ada mie ayam dan es campur ๐Ÿœ sedangkan di Warung Makan Handayani, empal dan brongkos juaranya.

Pokoknya jangan lupa mampir. ๐Ÿ‘๐Ÿป


FYI, kalau kamu pengap dengan ramainya Alkid tapi tetap ingin wisata kuliner jajan, di sini ada foodcourt / pujasera lengkap yang luas dan sangat nyaman. Kamu juga tetap bisa lesehan di sini.

Namanya Langenastran Food Market. Ini lokasi di Maps.

Punya usaha FnB / kuliner? Kamu juga bisa berjualan di sini.

Cukup bayar 15 ribu saja per hari.

Tertarik? Silakan langsung hubungi Admin.

Sejarah dan Fakta Unik Plengkung Gading

Sejarah Pembangunan

Plengkung Gading dibangun pada 1782 M.

Ia dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana I atau yang terkenal dengan sebutan Pangeran Mangkubumi.

Badan Pelestarian Cagar Budaya DIY menyebutkan, bahwa dulu, ada parit yang mengelilingi kawasan Keraton, yang berfungsi sebagai pertahanan dari serangan musuh. Parit tersebut memiliki kedalaman 3 meter dan lebar 10 meter. 

Di setiap plengkung, selain Plengkung Gading, juga terdapat jembatan gantung yang digunakan untuk menyeberang. ๐ŸŒ‰

Barulah saat musuh datang, jembatan tersebut ditarik ke atas untuk menutup pintu masuk tiap plengkung.๐Ÿ›ก

Dan pada 1935, parit tersebut dialihfungsikan sebagai jalan.

Tapi tidak ada yang tahu pasti kapan ia beralih fungsi menjadi jalan.

Bangunan ini pernah dipugar pada 1986 untuk menjaga keaslian bangunannya.

Filosofi Plengkung Gading

Plengkung Gading memiliki nama lain, yaitu Plengkung Nirbaya.

Nir berarti โ€˜tidak adaโ€™, sedangkan baya berarti โ€˜bahayaโ€™.

Jadi, seperti bisa dikiaskan, bahwa dengan keberadaannya, diharapkan tidak akan ada bahaya yang mengancam.

Karena bentuknya yang menyerupai gerbang tapi dengan bentuk yang melengkung, orang-orang menyebutnya plengkung.

Adapun pemberian istilah gading adalah karena warna putihnya yang serupa dengan putih gading gajah.

Salah seorang penjual kuliner angkringan di sekitar lokasi Plengkung Gading yang bernama Suroyo menyebutkan, bahwa jika diperhatikan baik-baik, pada bagian atas bangunan ini terdapat ukiran burung yang sedang mengisap sari bunga, yang dalam bahasa Jawa disebut lajering sekar sinesep peksi.

โ€œLajering itu artinya โ€˜satuโ€™, sekar berarti angka sembilan, sinesep artinya enam, dan peksi adalah angka satu.

Deretan angka itu menunjukkan waktu pemugaran gapura ini terakhir kalinya, yaitu tahun 1961,โ€ ujar Suroyo, Sabtu (24/07/2021).

Mitos Plengkung Gading

Banyak sumber menyebutkan, bahwa Sultan Jogja tidak boleh lewat Plengkung Gading ini selama masih hidup.

Adapun jika telah wafat, hanya jenazahnya yang boleh dibawa melewatinya.

Sebaliknya, masyarakat biasa, seperti yang kita lihat, tidak dilarang untuk berlalu-lalang melewati bangunan ini.

Tapi ketika meninggal, jenazahnya tidak boleh dibawa melewatinya sehingga harus mencari jalan lain.

Menara Sirene Plengkung Gading

Ada hal menarik lain selain mitos Plengkung Gading, yaitu menara sirene.

Ia hanya akan bunyi setiap tanggal 17 Agustus pada pukul 10.00 yang bertepatan dengan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan, juga menjelang berbuka puasa pada Ramadhan.

Akses Jalan Menuju Plengkung Gading

Tidak seperti yang saya ceritakan sewaktu kecil dulu, sekarang, tepatnya mulai Juli 2021, akses menuju bagian atas Plengkung Gading sudah ditutup dengan pagar sehingga tidak semua orang bisa bebas masuk.

Pemerintah kota Jogja memasang pagar tersebut karena sering sekali dijumpai orang-orang melakukan perbuatan tidak terpuji di bagian atas Plengkung Gading ini.

Tidak menjaga tata krama di bangunan sakral dan bersejarah.

Sumber: Sorot | Visiting Jogja | Brisik | NingJogja | Dinpar Jogja

Bagaimana, sudah puas?

Atau justru malah semakin penasaran? ๐Ÿ˜

Jangan lupa ajak teman atau keluarga kalau mau main ke sini, ya. ๐Ÿ˜‰

Selamat berwisata ๐Ÿ‘‹๐Ÿป

Tempat Menginap Dekat Lokasi Wisata Plengkung Gading & Alkid (Alun-Alun Kidul) Jogja

Rekomendasi Tempat Wisata Lainnya Buatmu ๐Ÿ‘๐Ÿป

Kamu Bakal Suka dan Butuh Ini โฌ‡๏ธ

Buat kamu yang bawa keluarga dan bingung mau cari penginapan di kota Jogja yang bagus, kamu bisa menginap di sini. โฌ‡๏ธ๐Ÿ˜‰

Rekomendasi villa keluarga di Jogja kota (Kec. Mlati, Sleman) yang nyaman untuk anak, bersih, ada kolam renang, dan dekat tempat wisata, khususnya JCM (Jogja City Mall) dan SKE (Sindu Kusuma Edupark).


Informasi dan Lokasi Wisata Plengkung Gading Nirbaya

AlamatPatehan Kidul, Kec. Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Jam Buka24 jam
Info lengkap ๐Ÿ‘‰๐Ÿป situs resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta & Visiting Jogja
DMCA compliant image
error: Halo, butuh konten apa?
DMCA.com Protection Status