“Bagaimana, lanjut?”

Kawan saya mengangguk setuju. Memang sudah agendanya, lantas mau bagaimana lagi. Rasanya memang sia-sia bila tidak dilanjutkan, pikir kami.

Di pagi hari yang rada-rada gerimis itu, Jumat, 22 November 2019, kami tetap memutuskan berangkat, meski gelapnya langit saat itu sempat membuat kami sedikit ragu.

Kami berdua belum pernah ada yang mengunjungi Umbul Ponggok, kolam mata air terkenal yang namanya sudah sering kami dengar sebelumnya. Dan seperti biasa, rasa penasaran membuat kami selalu saja mengabaikan sekian halangan untuk berangkat.

Semua perlengkapan berenang—meski sebenarnya hanya kolor dan kacamata—kami bawa semua. Namun, ternyata masih ada yang kurang, dan baru kami sadari ketika sudah tiba di sana …

***

Motor yang kami naiki mulai melaju, menyibak Jl. Ringroad Utara di bawah segenap “keabu-abuan”. Abu-abu dalam arti sesungguhnya, yaitu pekatnya mendung di langit, dan abu-abu yang berarti kebimbangan: khawatir apakah hujan akan turun atau tidak.

Dan meskipun begitu, motor tetap melaju …

***

Tidak sampai dua jam, kami sudah sampai persis di halaman depan wisata Umbul Ponggok, yang ternyata belum buka. Kursi loket masih kosong.

Saat itu kami memang datang terlalu pagi. Sebelumnya kami juga belum tahu kalau wisata Umbul Ponggok ini buka pukul 8. Maka dari itu, sambil menunggu, kami memutuskan untuk sedikit sarapan pagi, sekadar mengisi perut sebelum berenang.

halaman depan Umbul Ponggok
halaman depan Umbul Ponggok

Tepat di seberang jalan dari wisata Umbul Ponggok ini terdapat, seingat saya, warung soto yang lumayan besar. Lesehan. Cocok sekali untuk disantap sebelum berenang.

Setelah perut terisi, kami mulai beranjak dari warung soto. Sesekali mendongak, mencoba melihat seberapa luas kolam di wisata Umbul Ponggok ini.

Dan kemudian kami baru sadar, sesuatu yang belum terbawa itu ternyata adalah kantung HP (waterproof case). Mengetahui bahwa wisata Umbul Ponggok memiliki spot foto bawah air dengan pemandangan yang indah, akan terasa sia-sia kalau kami tidak mengambil gambarnya.

Kami pun mencari-cari di toko yang ada di sekitar sini, dan kami mendapatkannya—dengan “tapi”.

Sebenarnya lumrah-lumrah saja ketika barang-barang yang dijual di area tempat wisata sering kali lebih mahal harganya, atau bahkan kelewat mahal. Waktu kami menanyakan harga per bijinya, saya mencoba membandingkannya dengan harga di marketplace, untuk barang yang sama. Ternyata, selisihnya bisa sampai 10—20rb sendiri!

***

Jadi, kalau kalian sudah punya waterproof case, pastikan jangan sampai tertinggal.

Alternatif lain, kalian bisa membelinya di toko yang letaknya di luar area wisata. Namun, kalau kalian sungguh sangat berbaik hati, tak ada salahnya untuk membeli dari toko-toko di sini. Hitung-hitung untuk menggerakkan perekonomian penduduk setempat.

Di Dalam Umbul

Hari itu kami adalah pengunjung pertama. Belum ada seorang pun selain kami yang tiba.

Kami perhatikan sekitar, fasilitas di wisata Umbul Ponggok ini ternyata sudah sangat lebih dari cukup. Warung makan jelas ada, berjejer rapi; toko oleh-oleh; warung-warung kecil; mushala; dll.

Berbagai sarana wisata air juga sudah tersedia di sini; dan sebatas yang kami tahu, semuanya dikelola oleh penduduk Desa Ponggok (BUMDes), persis seperti di Breksi. Kalian bisa mengeceknya di situs resmi Desa Ponggok.

Puas melihat-lihat lokasi—dan kebetulan sedikit demi sedikit pengunjung sudah mulai berdatangan, kami segera bersiap untuk nyebur.

di tepian Umbul Ponggok
warung-warung di Umbul Ponggok

Pertama kali menjajal airnya, kami terlebih dulu memulai dari pinggiran kolam. Tidak langsung loncat.

Ternyata benar, airnya memang sangat segar. Terasa dingin, padahal pagi itu sedang cerah-cerahnya, terik.

Kemudian mulailah kami berenang mengelilingi Umbul Ponggok, kolam mata air dengan panjang dan lebar kurang lebih sekira 50 x 2,5 m, dan dengan kedalaman yang lumayan, 1,5—2,6 meteran. Tepiannya tentu saja lebih dangkal. Relatif aman untuk remaja usia tanggung, tapi kurang direkomendasikan untuk anak-anak. Intinya, harus tetap berada di bawah pengawasan.

***

Beberapa saat setelah kami berenang-renang di permukaannya, sekarang kami tahu kenapa Umbul Ponggok ini bisa sangat ramai.

Kami menyelam, mencoba melihat apa yang ada di bawah permukaan, dan ternyata inilah daya tarik utama dari wisata air Umbul Ponggok: berbagai jenis motor dan perabotan yang sengaja “dibuang” ke dalamnya.

Ya, tentu saja, semua ini sengaja “dibuang” untuk menjadi spot berfoto para pengunjung.

pemandangan bawah air Umbul Ponggok
pemandangan bawah air Umbul Ponggok

Sarana Wisata Air yang Belum “Memancar” Sepenuhnya

Tidak seperti wisata pantai yang sarananya lebih banyak dan beragam, sarana wisata yang terdapat di wisata mata air biasanya memang terbatas. Daya tariknya selalu lebih ke spot berfotonya yang dibuat semenarik mungkin—IMHO. Namun, bila ingin mencoba pengalaman pertama, tak ada salahnya untuk mencoba. 

Waktu itu kami memang berniat hanya ingin menyegarkan badan. Dengan uang yang pas-pasan, tentu saja kami tidak bisa neko-neko, mencoba semua wisata yang ada di sini, hehe. Cuma nyebur.

Tapi bukan tidak mungkin jika di kemudian hari, wisata Umbul Ponggok akan menyajikan sarana wisata lain yang bisa saja lebih menarik. Kita tunggu saja, sampai ia benar-benar “memancar” sepenuhnya.

Untuk mendapatkan info yang lebih lengkap, atau bahkan bila ingin mem-booking-nya (rombongan), kalian bisa mengunjungi situs resmi wisata Umbul Ponggok. Sudah dipaparkan secara lengkap, insyaAllah. Semoga bisa semakin memudahkan perjalanan wisata kalian.

Gorengan yang Menyudahi Perjalanan Kami

Hari sudah menjelang siang.

Tubuh kami sudah mulai kedinginan, ketika kami akhirnya memutuskan untuk mentas dan duduk-duduk sejenak di salah satu warung yang ada di pinggir kolam.

Sudah hampir tiga jam kami berenang, terpuaskan dengan segar dan jernihnya air kolam Umbul Ponggok. Mengambil gambar, mengamati aktivitas para pengunjung, atau sekadar melamun tidak jelas. Dan setelah semua itu selesai, gorengan selalu menjadi pilihan yang paling tepat, haha.

naik ke balkon
balkon yang bersih dan rimbun
balkon di Umbul Ponggok

***

Di sela-sela menyantap gorengan, kami bercakap ringan, menyadari satu hal yang terluput.

“Coba kalau tadi ke sini bawa teman-teman, ya.”

“Iya, besok kalau kapan-kapan ke sini lagi harus ngajak yang lain juga.”

Sekarang, giliran kalian, kapan ingin ramai-ramai berkunjung ke sini

Ada pengalaman lain yang lebih seru bersama keluarga?

Klik di sini biar traveler lainnya juga bisa ikut baca cerita kalian!


Informasi, Lokasi, dan Ulasan Wisata Umbul Ponggok

AlamatJl. Raya Ponggok Ds. Jeblogan, Dsn. Ponggok, Kec. Polanharjo, Kab. Klaten, Jawa Tengah
Jam BukaSenin—Minggu: 08.0016.00
Harga Tiket Masuk
Senin—Minggu: Rp15.000
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang pariwisata Klaten, kalian bisa langsung mengunjungi situs resminya di sini.
Berikut ulasan ringkas saya tentang Wisata Umbul Ponggok di Google.
  • KONTRIBUTOR TERCINTA
  • Admin
Artikel SebelumnyaSensasi Menyeberangi Tepi Laut
Artikel BerikutnyaBreksi yang Pandai Merias Diri

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here